TANTANGAN 10 HARI KOMUNIKASI                              PRODUKTIF

Tantangan komunikasi produktif hari pertama dimulai ketika hari pertama bulan ramadhan untuk meyakinkan anak pertama saya Raisya 4tahun 11 bulan untuk BISA ikut berpuasa, ya Alhamdulillah kalau sampai bisa magrib 😄 mau ikut berpuasa aja saya sudah seneng banget.

Ternyata di luar dugaan dia seneng banget menyambut bulan ramadhan dan semangat mau ikut berpuasa. Ketika di bangunkan untuk sahur dia langsung bangun dan semangat makan sahurnya.

Ternyata tantangannya dimulai ketika waktu beranjak siang dan dia mulai haus dan dia mengeluh.. "mama aku haus kenapa puasanya lama? Kenapa harus susah-susah untuk puasa, aku ga bisa kayanya puasa mama... sebenarnya melihat kondisi dia yang seperti itu tidak tega juga. Saya ajak dia ngobrol-ngobrol dan bercerita tentang makna puasa dari buku yang sebenarnya dia sudah baca jauh sebelum ramadhan. Saya bilang "kaka insya Alloh bisa berpuasa karena kaka kan mau di sayang sama Alloh dan Alloh sayang dengan anak-anak solihah yang berpuasa di bulan ramadhan". Setelah itu dia tertidur lumayan lama mungkin karena hari pertama puasa membuat dia lemas dan tubuhnya masih beradaptasi.

Menjelang sore mendekati magrib ternyata dia masih tetap mengeluh, kasian juga sebenarnya melihat dia dan saya ingat saya pernah membelikan kalender ramadhan yang belum dibuka untuk dibuat hiasan. Saya ajak dia membuat hiasan dan alhamdulillah bisa teralihkan sampai magrib. Hari pertama alhamdulillah kaka raisya BISA puasa dari subuh sampai magrib.

#level1
#day1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Yulianah_NHW#9

Bunda Sebagai Agen Perubahan

Saya memilih minat mempelajari tahsin karena saya melihat dimana-mana banyak terdapat les berbagai macam tetapi sangat jarang tempat belajar al quran dan juga sangat sedikit peminatnya. Saya juga mengalami sendiri ketidakmampuan saya dalam mempelajari al quran maka saya berusaha untuk bisa melalui belajar tahsin.

Ternyata alhamdulillah saya bisa mengajarkan ke anak-anak saya, ilmu yang saya dapat dalam mempelajari al quran bisa saya terapkan dalam bentuk mengajarkan iqro dengan benar ke anak-anak saya. Karena selama ini kebanyakan orang membaca Al quran tidak dengan tartil, tidak paham akan makhrojul hurufnya dan juga hukum-hukum bacaannya. Saya pun demikian sebelum belajar tahsin. Belajar tahsin bukan hanya untuk anak-anak, untuk orang dewasa, remaja bahkan lansia juga bisa.